Perkembangan industry peternakan saat ini sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia akan daging dan telur.suatu industry dituntut selalu ramah dan berwawasan lingkungan. Industry peternakan merupakan industry biologis yang menghasilkan produk utama berupa telur ,daging yang mudah rusak dan faces yang menimbulkan polusi. Menurut data statistic jumlah ayam ras pedaging di Indonesia tahun 2010 (BPS, 2010) yaitu 1,249,952,000 ekor jika tiap ayam menghasilkan 63 gr/ekor/hari  maka produksi faces dari ayam ras pedaging yaitu 78.746.976.000 gr/ekor/hari. Untuk ayam petelur jumlahnya 103.841.000 ekor, jika faces yang dikeluarkan 72,30 gr/ekor/hari maka produksi faces ayam petelur di Indonesia yaitu 7.507.704.300 gr/ekor /hari jumlah yang sangat banyak. Oleh karena itu keslarasan akan ternak dan lingkungan tidak bias ditawarlagi , jika tidak ingin menuai protes dan ancaman dari lingkungan sekitar.
Secara umum dampak lingkungan dari peternakan unggas dapat dibagi atas  katagori tiga yang utama yaitu akumulai mineral, pelepasan amoniak yang menyebabkan hujan asam dan bangkai ayam. Tingginya kandungan N pada faces disebabkan oleh tiga hal juga yaitu tingginya protein pakan, metabolism berupa asam urat yang keluar bersama tinja dan faces yang bercampur dengan urine akibat bersatunya saluran pembuangan. Protein dan asam urat yang tidak tercerna menyebabkan enzim urease pada mikrobia mengubahnya menjadi urea, selanjutnya didegradasi menjadi amoniak yang dilepas di udara.
            Kunyit  merupakan alternative pakan yang dapat digunakan sebagai feed additive pada unggas juga bisa menggantikan fungsi antibiotic, namun siapa sangka herbal ini ampuh menurunkan kandungan nitrogen pada faces, sehingga dapat mengurangi bau pada faces. Cara kerja kunyit yaitu dengan kandungan zat bioaktifnya berupa kurkumin yang mampu menjadi zat antibakteri karena berfungsi sebagai fenol maka akan mengurangi bakteri sehingga terjadi pengurangan mikrobia yang bias mengubah protein tak tercerna menjadi urea, selain itu kandungan kurkumin ini mampu memperlancar kerja empedu yang berimplikasi pada pemanfaatan pakan yang maksimal sehingga tidakbanyak protein pakan yang tidak tercerna. Penggunaan kunyit juga dapat menghasilkan produk broiler organic yang tidak memberikan residu yang membahayakan manusia.
           Dengan penggunaan kunyit maka akan menghasilkan peternakan organic dan berwawasan lingkungan sehingga bisa menjadikan lingkungan bebas polusi dari bau amoniak pada faces dan juga menhasilkan daging dan telur yang aman untuk dikonsumsi.


date Rabu, 25 Juli 2012

0 komentar to “PETERNAKAN UNGGAS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HERBAL (KUNYIT)”

Leave a Reply: